Sebelumnya dalam artikel Dasar-Dasar Ilmu Akuntasi telah saya sebutkan cara Mengawali pencatatan atau pembentukan neraca pertama. Yaitu Nerasa yang di buat pertama kali saat menyetor uang dan barang serta bangunan menjadi aset usaha.
Pada kesempatan kali ini, kita akan mencoba membahas tentang rumus utama atau Rumus Dasar Akuntansi.
Rumus Dasar Akuntansi adalah sangat mudah yaitu
H = U + M
U = H - M
M = H - U
Keterangan :
H : Harta
U : Utang
M : Modal
Persamaan di atas dalam artian adalah harus balance (Seimbang)
Contoh penggunaan Rumus
Kasus 1 : Tanpa Utang
Pak Tono membuat sebuah usaha baru dengan menyetor modal tunai sebesar 20.000.000, Sebidang Tanah Senilai 50.000.000, Bangunan 25.000.000 dan Barang Dagangan 30.000.000
Maka jurnalnya adalah :
Dan Neraca Awalnya adalah :
Dari Kasus ini maka rumus dasar akuntansinya adalah :
H = U + M ( 125.000.000 = 0 + 125.000.000 )
U = H - M ( 0 = 125.000.000 - 125.000.000 )
M = H - U ( 125.000.000 = 125.000.000 - 0 )
Artinya Aktiva harus Balance dengan Pasiva dengan ketentuan Aktiva dalam posisi Debet dan Vasiva dalam Posisi Kredit. Maka kita sudah bisa menarik kesimpulan bahwa
Aktiva dan Vasiva adalah kelompok yang mempengaruhi Neraca secara umum dengan pengertian :
- Aktiva adalah Segala kekayaan usaha yang dimiliki Baik berupa Uang atau barang sedangkan
- Vasiva adalah Kelompok yang berkenaan dengan kewajiban Perusahaan, adapun Kewajiban perusahaan yaitu : Kewajiban Pada Pihak Lain (Utang Usaha) dan kewajiban pada pemilik Modal (Jumlah modal di setor dan Pendapatan Usaha)
Ketika terjadi Laba usaha maka pendapatan tersebut adalah kewajiban perusahaan kepada pemilik modal dan bila terjadi kerugian maka kerugian itu menjadi tanggung jawab pemilik modal.
0 Response to "Penggunaan Rumus Dasar Akuntansi"
Posting Komentar